Pada penelitian tersebut staff peternakan tersebut menyimpan elektroda
(mikrochip) yang lebih dikenal dengan istilah Electro Encephalograph
(EEG) yang kemudian dipasang pada bagian permukaan otak hewan tersebut
yang menyentuh titik rasa sakit (panel). Hal ini berfungsi untuk
mencatat dan merekam derajat rasa sakit yang ditimbulkan ketika hewan
tersebut disembelih. Selain itu, pada bagian jantung hewan tersebut juga
disimpan Electro cardiograph (ECG) yang berfungsi untuk merekam
aktifitas dari jantung saat darah hewan tersebut keluar ketika
disembelih. Pemasangan kedua elektroda tersebut dilakukan beberapa
minggu sebelum dilakukannya penyembelihan. Hal ini bertujuan agar hewan
tersebut dapat beradaptasi dengan penyimpanan kedua microchip tersebut
dalam bagian tubuhnya.
Penyembelihan Hewan Berdasarkan Syariat Islam
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa islam tidak mengajarkan
untuk menyembelih hewan dengan cara dilakukan pemingsanan terlebih
dahulu. Melainkan dengan cara langsung memotongnya menggunakan pisau
yang tajam tepat pada 3 saluran yang terdapat pada bagian lehernya,
yaitu bagian untuk saluran nafas, makan, dan juga dua bagian dari
saluran pembuluh darah, diantaranya arteri karotis dan juga vena
jugularis.
Dalam penyembelihan hewan secara syariat islam, ternyata dalam 3 detik
pertama, yaitu setelah 3 saluran tersebut terputus dari leher hewan yang
disembelih, tenyata tidak terdapat perubahan atau pun adanya indikasi
rasa sakit pada grafik EEG. Kemudian pada 3 menit selanjutnya barulah
terdapat penurunan grafik pada EEG yang terjadi secara bertahap dan
hampir sama dengan kejadian penurunan grafik pada saat tidur, hingga
hewan tersebut benar-benar kehilangan kesadarannya. Pada saat itulah ECG
mencatat bahwa aktifitas jantungnya mulai meningkat luar biasa, dan
setelah 6 detik darah dari seluruh anggota tubuhnya mulai terpompa
keluar.
Hal tersebut merupakan bentuk refleksi gerakan antar jantung dan sumsum
tulang belakang yang saling berkoordinasi. Sehingga hal ini dinyatakan
sebagai bentuk tidak adanya rasa sakit sama sekali ketika hewan tersebut
disembelih. Karena darah dari hewan tersebut yang terpompa untuk keluar
itu tadi, maka daging yang dihasilkannya pun merupakan bentuk daging
yang sehat untuk dikonsumsi.
Penyembelihan Hewan Berdasarkan Cara Barat
Menyembelih hewan dengan cara barat, itu dilakukan dengan pemingsanan
terlebih dahulu. Pemingsanan tersebut dilakukan hingga hewan ternak
tersebut terhuyung dan mulai tidak sadarkan diri, sehingga hewan
tersebut mudah untuk disembelih dan tidak meronta-ronta, sehingga tampak
tidak merasakan sakit. Pada penyembelihan dengan cara barat ini, darah
yang dikeluarkan dari tubuh hewan yang disembelih lebih sedikit jika
dibandingkan dengan hewan yang disembelih dengan menggunakan syariat
islam. Akan tetapi pada proses pemingsanan tersebut justru tercatat
bahwa ada kenaikan pada EEG, yang berarti bahwa terdapat tekanan dari
rasa sakit yang dirasakan oleh hewan ternak tersebut. Hal ini diindikasi
karena proses pemukulan agar hewan tersebut pingsan terlebih dahulu.
Grafik EEG yang meningkat pada hewan ternak tersebut juga berkoordinasi
dengan grafik ECG yang menjadi turun pada batas yang paling bawah,
sehingga fungsi jantung pun melemah dan darah yang dikeluarkan tidak
maksimal karena jantung tidak dapat berfungsi untuk mengeluarkan darah
tersebut. Darah yang tertahan dan tidak dapat keluar pada akhirnya
menjadi darah yang membeku pada urat atau pun pembuluh darah yang
terdapat di dalam daging hewan tersebut. oleh karena itu daging yang
dihasilkan justru menjadi daging yang tidak sehat untuk dikonsumsi, dan
tidak layak untuk dikonsumsi manusia.
Berdasarkan hasil dari kedua penelitian tersebut, akhirnya dapat
diketahui bahwa penyembelihan dengan syariat islamilah yang terbaik.
Karena ketika hewan tersebut meronta-ronta itu bukanlah ekspresi dari
rasa sakit hewan tersebut, melainkan hanya bentuk ekspresi keterkejutan
otot dan saraf saja, yaitu tepatnya pada saat darah mengalir keluar dari
tubuhnya. Hal ini terbukti dari penelitian di atas yang dilakukan
dengan bantuan penggunaan alat EEG dan juga ECG. Oleh sebab itulah,
penggunaan pisau yang tajam dalam menyembelih hewan sangat lah
dianjurkan. Karena hal tersebut dapat mengurangi rasa sakit dari hewan
yang hendak disembelih tersebut. Melalui penelitian tersebut, pada
akhirnya kita juga dapat mengetahui tarnyata hewan Qurban tidak merasa
sakit ketika disembelih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar