Sudah menjadi kewajiban setiap orang tua untuk mendidik putra-putrinya
agar menjadi anak yang berbudi pekerti yang baik. Hal itu bisa di mulai
dari lingkungan keluarga. Untuk itu diperlukan suatu strategi yang harus
disesuaikan dengan karakter dan kondisi anak.
Namun terkadang, strategi yang diterapkan oleh orang tua belum bisa
diterima oleh anak. Dengan berbagai alasan anak akan membantah nasehat
orang tua. Hal terburuk dari kesalahpahaman tersebut bisa berujung pada
pertengkaran. Perlu adanya evaluasi, mungkin saja cara penyampaian orang
tua yang kurang tepat.
Berikut beberapa 4 kesalahan orang tua
ketika menasehati anak sehingga nasehat orang tua seakan menjadi
sis-sia dan tidak berguna.
Menasehati Anak Ketika Sedang Marah
Ingatlah bahwa perasaan anak itu sangatlah peka. Ketika orang tua pulang
kerja atau setelah beraktifitas yang menguras tenaga dan pikiran,
kemudian menemukan tingkah anak yang tidak baik maka sebaiknya jangan
tergesa-gesa memberikan nasehat pada anak. Jika kondisi orang tua dalam
keadaan lelah dan marah, dikhawatirkan nasehat yang baik akan bercampur
dengan luapan emosi. Hal inilah yang bisa menyebabkan kesalahpahaman
yang berujung pada pertengkaran.
Terlalu Sering Menasehati
Nasehat adalah sesuatu yang baik, dengan nasehat orang tua ingin
menunjukkan hal yang baik dan yang buruk sehingga anak bisa melakukan
hal-hal yang positif dan menghindari hal-hal negatif yang bersifat
merugikan. Namun jika nasehat itu diberikan terlalu mendetail dan dalam
intensitas yang terlalu sering, dikhawatirkan nasehat tersebut tidak
bisa ditangkap dan dimengerti oleh anak. Bahkan anak yang cerdas
sekalipun belum tentu mampu untuk menangkap maksud dari penjelasan yang
terlalu banyak.
Berucap Negatif
Tanpa disadari terkadang orang tua sering membahas atau mengungkit
kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh anak di masa lalu. Jika hal itu
sering dilakukan, berarti tanpa disadari orang tua telah memberikan
energi negatif pada anak. Selain hal tersebut, terlalu banyak
mengucapkan kata-kata seperti "jangan" atau "tidak boleh" atau kata-kata
lain yang sejenis juga bisa berdampak negatif pada pola pikir dan
tindakan anak. Anak akan cenderung takut untuk melakukan sesuatu hal
yang baru,
Bersikap Kurang Menghargai
Salah satu kewajiban anak adalah menghargai dan menghormati kedua orang
tuanya. Namun orang tua juga harus menyadari bahwa anak juga mempunyai
hak untuk dihargai, inilah yang sering terabaikan. Satu hal yang perlu
menjadi catatan bahwasanya seorang anak juga merupakan manusia biasa
yang juga memerlukan suatu penghargaan. Hargai dan jagalah perasaan
mereka dengan bersikap dan berkata secara halus. Jadilah tauladan.
Karena apa yang dilakukan orang tua akan terekam oleh memori anak dan
mereka akan sangat mudah untuk mencontohnya.
Sahabat, poin-poin diatas hanyalah sebagian kecil dari luasnya ilmu
tentang bagaimana cara yang efektif untuk menasehati anak agar kelak
menjadi seseorang yang berbudi pekerti luhur dan berguna bagi sesama.
Semoga bisa bermanfaat untuk semua orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar