Sabtu, 19 Juli 2014

Antara Kecapean atau Tidak ada Upayah Untuk Ibadah

Di hari-hari terakhir menjalankan ibadah puasa kita terkadang disibukkan dengan berbagai macam kegiatan untuk mempersiapkan hari kemenangan yang disambut suka cita oleh orang-orang Islam diseluruh dunia. Akan tetapi ditengah-tengah kegiatan tersebut kita mungkin lupa pada 10 malam terakhir adalah malam rahmat Allah kepada kita dan pahala untuk beribadah begitu besar sekali. Seharusnya kita berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas ibadah kita seperti bertadarus Al-qur'an, tarawih atau shalat lima waktu kita kemasjid bagi laki-laki.

Kita lihat dimasjid makin hari makin maju kedepan dalam istilah shafnya makin sedikit jumlah jamaah yang hadir dalam melakukan shalat tarawih. Oleh karena itu perlu kita cari faktor penyebabnya apakah faktor kecapean atau faktor dari upayah tidak adanya untuk meraih keuntungan untuk ibadah. Memang kita dibulan ramadhan ini disibukkan dengan rutinitas kita sehari-hari untuk beribadah dan untuk mencari kehidupan kita sehari-hari dalam kondisi lapar disiang hari. Namun dalam hal ini bagaimanapun alasannya kalau seorang yang ingin sungguh-sungguh untuk meraih ridho Allah maka mereka selalu merasakan hal-hal positif untuk mendapatkan ridho Allah tersebut tanpa mencari-cari alasan supayah bisa orang percaya kepada kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar