Khotbah Jumat Tentang Sifat Dengki.
Maasyiral muslimin Rahimakumullah,
Marilah kita memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT dengan nikmatnya dan hidayahnya kita dapat berkumpul disini menunaikan solat Jumat berjamah
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam yang telah menyampaikan Agama yang sempurna kepada umat manusia. Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang selalu berpegang teguh dengan sunnah Beliau hingga ajal menjemput kita.
Maasyiral muslimin Rahimakumullah,
Sifat dengki berarti menaruh perasaan marah, benci, atau tidak suka kepada keberuntungan orang lain. Luapan amarah itu dipicu oleh adanya iri dalam hati pelakunya. Maka dari itu, sesungguhnya kedengkian adalah penyakit kalbu.
Ada berbagai faktor lain yang menyalakan rasa dengki. Di antaranya adalah hadirnya naluri untuk selalu lebih hebat daripada orang lain.
Tolok ukur kehebatan itu pun biasanya berupa hal-hal fisik. Misalnya, pakaian yang bagus atau perhiasan dengan harga amat mahal. Melihatnya, si pendengki berhasrat memiliki benda-benda itu agar dirinya tampil lebih mewah daripada kebanyakan orang. Inginnya semua puji tertuju hanya kepadanya.
Maasyiral muslimin Rahimakumullah,
Islam mengajarkan umatnya agar menjauhi sifat dengki. Alquran menuturkan kisah yang dialami si makhluk terkutuk, Iblis. Mengapa sosok dari bangsa jin itu enggan melaksanakan perintah Allah SWT yakni bersujud hormat kepada Adam alaihissalam?
Sebab, dalam dirinya terdapat kedengkian yang begitu mengeras. Dalam surat Al A'raf ayat 12 dijelaskan:
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ
“Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?' (Iblis) menjawab, 'Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.' Akibatnya, Iblis ditetapkan Allah sebagai makhluk yang durhaka kepada-Nya, serta menjadi musuh manusia yang beriman.”
Pesan Nabi SAW sangat jelas. Hindarilah sifat iri dan dengki. Sebab, keduanya dapat menyebabkan gelap mata dan tumpulnya kepekaan nurani.
“Melepaskan dua ekor serigala yang kelaparan di kandang kambing tidak lebih besar bahayanya dibandingkan dengan seorang Muslim yang rakus terhadap harta dan dengki terhadap agama. Sesungguhnya, dengki itu memakan habis kebaikan, seperti api melalap habis kayu.” (HR at-Tirmidzi).
Seseorang yang dengki biasanya membuat fitnah atau berita buruk terhadap sasarannya. Bahkan, apabila orang yang tidak disukainya itu tidak melawan, tetap saja si pendengki memikirkan seribu satu cara guna menyingkirkannya sama sekali. Maka, orang jahat sibuk dengan kedengkiannya, lupa dengan kebaikan yang semestinya ia lakukan selama masih di dunia.
Kedengkian atau al-hasad merupakan asal dari banyak kezaliman, termasuk fitnah. Alquran dan Sunnah menegaskan beratnya siksa bagi orang-orang yang memfitnah atas kehormatan seorang Muslim. Sebaran hoaks juga cenderung merusak rasa persaudaraan (ukhuwah), khususnya di antara komunitas Mukmin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar