Selasa, 04 Oktober 2016

Tiada Yang Tahu

Disaat bekerja aku mendengar suara handphone berdering dari saku bajuku. Dan kulihat istriku menelepon pas disaat jam sibuk. Celakanya lagi hp pun ngedrop dan komunikasi pun juga terputus. Terpaksa menunggu beberapa jam untuk mencari charger hp untuk mengisi batre hp supaya terisi kembali. Semua pekerjaan telah selesai dan waktunya pulang kerja. Setelah pulang kerja kuhampiri charger sebagai penyambung nyawa hp ku yang mati total dan itupun aku harus menunggu beberapa saat guna bisa digunakan hp tersebut. Setelah ku anggap hp ku bisa dipakai harap-harap cemas aku menelepon istriku ingin bertanya ada apa gerangan menelepon ku tadi dan sekalian aku meminta maaf kepada istriku karena hp tadi batrenya tidak ada isi powernya. Ku telepon nomor istriku dan langsung dijawabnya dan ternyata dia mengabarkan bahwa suami dari tetangga kami meninggal dunia akibat kecelakaan disaat bekerja dan dia meninggal ditempat. Aku merasa merinding mendengar cerita istriku mengenai begitu tragisnya tetangga aku itu meninggal dikarenakan bertabrakan dengan mobil yang berlawanan arah dikarenakan dia ingin memotong kendaraan didepannya. Padahal menurut informasi sebelum berangkat kerja dia sangat banyak berpesan kepada anaknya agar belajar yang rajin supaya menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara.Dan siapa yang bisa menyangka takdir kematian hanya Allah yang tahu dan bisa memutuskan kearah mana dan bagaimana cara kita meninggal. Semoga kita dalam akhir hidup kita khusnul khotimah dan ditutup dengan cara-cara yang baik.

Dalam kehidupan ini tidak ada yang tahu jalan kehidupan kita dan memang kita disuruh untuk berusaha dalam hidup ini namun kita tidak tahu hasilnya hanya Allah yang menentukan. Kita boleh berencana dan boleh bercita-cita untuk kehidupan kita yang lebih baik tapi di tangan Allah lah segalahnya. Doa dan harapan selalu kita curahkan kepada Allah di dalam Shalat kita didalam kegiatan sehari-hari kita selalu berdoa agar kehidupan kita menjadi baik dan sesuai dengan yang kita harapkan.

Kembali ke tetanggaku itu, dia merupakan seorang suami yang sangat menyanyangi anak dan istrinya dan dia telah mempersiapkan semua hal untuk dapat hidup layak dikampunya nanti di pesisir karena ditempat kerja sekarang dia merantau. Waktu lebaran 2016 ini ada beberapa momen yang aku ingat kepadanya disaat kami mengumpul dan saya mengunjungi rumahnya untuk bersilaturahmi dan disaat kami ngumpul dirumah paman orang rumah saya disaat itu kami berbincang dan disaat itu dia menunjukkan ada benjolan ditangannya dan benjolan itu diwaktu kecil diperolehnya tanpa sekarang tidak dirasakannya sakit, selanjutnya disaat lebaran Idul Adha dia, istrinya dan anaknya bersama-sama shalat Idul Adha ke masjid dan disaat itu membuat saya kagum atas keharmonisan rumah tangganya dan itu adalah mungkin shalat terakhir hari rayanya didunia dan bersama keluarganya. Selain itu dia selalu menegur aku disaat aku liburan kerja dan mungkin disaat liburan-liburan selanjutnya tidak ada lagi orang yang akan menegur aku disaat didepan teras rumah.

Disaat istriku bercerita, akhirnya istri dan anak almarhum pindah kekampung halamannya dan dia tidak kuat lagi tinggal dirumah yang dia tinggalkan sekarang karena begitu banyak sekali kenangan-kenangan bersama suaminya dan dia akan memulai kehidupan baru dengan anaknya dengan melanjutkan mimpi-mimpi yang diabuat bersama almarhum suaminya. Semoga mimpi yang dibuatnya bisa mewujudkan cita-cita anaknya menjadi orang yang berhasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar