1.Adolf Hitler – Schalke 04:
The Fuhrer dilaporkan
merupakan penggemar klub Schalke 04, juara Jerman enam kali ketika Hitler masih
berkuasa. Klaim ini dimuat di koran The Times beberapa tahun lalu, namun
kemudian dibantah. “Kami penasaran apa yang membuat koran The Times menganggap
klaim ini sebagai fakta.”
2.Muammar Khadafi — Liverpool: Sebuah mug Liverpool ditemukan di antara peninggalan mantan diktator Libya ini, yang bisa dijadikan indikasi bahwa Khadafi penggemar The Reds. Salah satu anak Khadafi yang bernama Al-Saadi juga berlatih bertahun-tahun menjadi pemain sepak bola profesional. Al-Saadi pernah menanam investasi di Juventus hingga diberikan posisi di dewan direktur tahun 2002. Dia juga pernah menimbang-nimbang untuk berinvestasi di Liverpool tapi tak pernah terlaksana.
3.Radovan Karadzic — Inter Milan: Penjahat perang Bosnia ini merupakan penggemar Inter Milan karena dua pemain Serbia ada atau pernah ada di dalam skuad: Sinisa Mihajlović and Dejan Stanković. Menurut cerita keponakannya, sewaktu dalam pelarian Karadzic sempat beberapa kali mengambil risiko ketahuan hanya demi menonton pertandingan Inter Milan.
4.Osama Bin Laden — Arsenal:
2.Muammar Khadafi — Liverpool: Sebuah mug Liverpool ditemukan di antara peninggalan mantan diktator Libya ini, yang bisa dijadikan indikasi bahwa Khadafi penggemar The Reds. Salah satu anak Khadafi yang bernama Al-Saadi juga berlatih bertahun-tahun menjadi pemain sepak bola profesional. Al-Saadi pernah menanam investasi di Juventus hingga diberikan posisi di dewan direktur tahun 2002. Dia juga pernah menimbang-nimbang untuk berinvestasi di Liverpool tapi tak pernah terlaksana.
3.Radovan Karadzic — Inter Milan: Penjahat perang Bosnia ini merupakan penggemar Inter Milan karena dua pemain Serbia ada atau pernah ada di dalam skuad: Sinisa Mihajlović and Dejan Stanković. Menurut cerita keponakannya, sewaktu dalam pelarian Karadzic sempat beberapa kali mengambil risiko ketahuan hanya demi menonton pertandingan Inter Milan.
4.Osama Bin Laden — Arsenal:
Banyak rumor
mengatakan, pemimpin Al-Qaeda ini menggemari Arsenal karena pernah menonton
langsung beberapa pertandingan ketika dia mengunjungi Inggris tahun 1970-an.
Dia juga kabarnya membelikan kaus replika Ian Wright untuk putranya. Fans The
Gunners sampai membuat yel-yel spesial: "Osama, woah-oh / Osama,
woah-woah-woah-woah / Dia bersembunyi di Kabul / Dia cinta Arsenal."
5.Jenderal Franco — Real Madrid: Pemimpin Spanyol yang fasis ini terkenal sebagai seorang penggemar Madrid, sampai-sampai klub itu dianggap bagian resmi dari rezim. Lucunya, awalnya Franco mendukung Atletico Madrid (musuh Madrid).
6.Benito Mussolini — Bologna: Diktator Italia yang fasis ini adalah penggemar setia Bologna sejak tim ini pertama kali terbentuk pada 1909. Bahkan Mussolini meresmikan stadion Bologna, dan mengatakan “Inilah contoh apa yang bisa dicapai dengan keinginan dan fasisme yang kuat.”
7.Josef Stalin — Dynamo Moscow: Klub ini didirikan oleh salah satu orang kepercayaan Stalin yang paling kuat dan ditakuti, Kepala KGB Lavrenty Beria dan banyak diisi orang-orang KGB selama beberapa puluh tahun. Paman Joe, sebutan lain Stalin, amat menganggap serius sepak bola: ketika Uni Soviet kalah dari Yugoslavia tahun 1952, dia amat murka dan membubarkan tim CSKA Moscow (yang menyumbang banyak pemain untuk timnas).
http://id.olahraga.yahoo.com/blogs/arena/klub-idola-para-diktator.html,
5.Jenderal Franco — Real Madrid: Pemimpin Spanyol yang fasis ini terkenal sebagai seorang penggemar Madrid, sampai-sampai klub itu dianggap bagian resmi dari rezim. Lucunya, awalnya Franco mendukung Atletico Madrid (musuh Madrid).
6.Benito Mussolini — Bologna: Diktator Italia yang fasis ini adalah penggemar setia Bologna sejak tim ini pertama kali terbentuk pada 1909. Bahkan Mussolini meresmikan stadion Bologna, dan mengatakan “Inilah contoh apa yang bisa dicapai dengan keinginan dan fasisme yang kuat.”
7.Josef Stalin — Dynamo Moscow: Klub ini didirikan oleh salah satu orang kepercayaan Stalin yang paling kuat dan ditakuti, Kepala KGB Lavrenty Beria dan banyak diisi orang-orang KGB selama beberapa puluh tahun. Paman Joe, sebutan lain Stalin, amat menganggap serius sepak bola: ketika Uni Soviet kalah dari Yugoslavia tahun 1952, dia amat murka dan membubarkan tim CSKA Moscow (yang menyumbang banyak pemain untuk timnas).